Cara Pasang Rak Mobil.Jakarta:Mode penggunaan kotak penyimpan barang bawaan di atap mobil alias roof rack dan roof box mulai mewabah kembali sejak hampir satu dasawarsa yang lalu. Ada beberapa alasan untuk memasangnya, mulai dari sekadar
bergaya hingga sebagai alternatif menyimpan barang. Toko penjual perkakas itu juga mudah ditemui di kota-kota besar di Indonesia . Model, ukuran, dan desainnya pun beragam.Begitu pun dengan cara pemasangannya pun terbilang gampang. Hanya, bila Anda berminat untuk memasang, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan. “Sebab, kalau tidak pas baik bahan yang digunakan, ukuran, kemampuan menahan berat, serta pemasangannya maka bukan tempat penyimpanan yang aman dan nyaman tetapi justeru menimbulkan masalah, jatuh dan membahayakan pengguna jalan lain misalnya,” tutur Andreas, modifikator yang tinggal di Serpong, Tangerang, Rabu (5/5).
Menurut Andreas ada tiga bagian yang harus diperhatikan sebelum memasang roof rack tersebut. Pertama side rail atau roof rail, mounts atau yang biasa disebut dudukan, serta box atau kotak penyimpanan. Setelah itu perhatikan langkah-langkah berikut sebelum memasangnya.
Pastikan kesesuaian roof rack dengan roof rail
Sebelum Anda meminta bengkel atau toko tempat penjualan perangkat ini untuk memasangnya, pastikan apakah ada atau tidak peringatan dari pabrikan produsen roof box yang melarang untuk mengaitkan roof rack ke roof rail custom atau buatan bengkel.
“Sebab, buatan bengkel tersebut atau roof rail custom itu belum tentu mermiliki kapasitas penahan beban atau arus angina yang kencang di saat mobil melaju. Akibatnya bisa membahayakan pengguna jalan lain atau bahkan mobil sendiri,” papar Andreas.
Sementara pabrikan bisa dipastikan telah memperhitungkan kekuatan produknya saat menerima terpaan angin pada roof box. Sedangkan standar kekuatan roof rack maupun roof box adalah, mampu menahan terpaan angin di kala mobil melesat hingga kecepatan 140 – 160 kilometer per jam.
Pastikan pilihan bahan
Pada beberapa kendaraan pemasangan roof rack perlu perlakuan khusus dengan memperkuat dudukan dimana posisi roof rack tersebut akan dipasang. “Karena itulah, memastikan berapa berat maksimal dari beban atau barang yang mampu ditopang oleh kendaraan merupakan keharusan. Untuk mengetahui hal itu, bukalah buku manual dari pabrikan atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) tempat Anda membeli mobil. Bila tidak ingin repot tanyak langsung ke ATPM tersebut,” saran Andreas.
Memastikan kemampuan mobil dalam menahan beban tersebut sangat penting untuk menentukan pemilihan bahan material roof rack yang akan digunakan untuk roof rack. Bahan dari baja tentu akan lebih kuat, namun bila bodi mobil tidak memiliki kemampuan untuk menahan beban berat, maka barang yang bisa ditampung di roof rack pun terbatas. “Jangan pernah memaksakan untuk menyimpan barang melebihi saran ATPM, karena bisa fatal. Sebab, bahan baja sendiri juga cukup berat. Jangan meremehkan perhitungan itu, sebab jendela yang terbuka saja bisa berpengaruh terhadap tingkat konsumsi bahan bakar 5-7 persen lebih boros,” terang Andreas.
Memang, bisa dipilih bahan dari alumunium yang lebih ringan. Tetapi, bahan itu tak cukup kuat untuk menampung bahan. Karena itulah, tetap memilih bahan dari baja tetapi tetap memperhatikan kemampuan bodi terutama bagian atap dalam menahan beban adalah langkah yang bijakasana.
Pasang Roof Rack
Saat ini, roof rack system dirancang untuk bisa membawa beban mulai dari 50 – 100 kilogram. Sedan , hatchback, city car, serta mini multi purpose vehicle (MPV) misalnya, mampu membawa beban antara 50 – 75 kilogram. Sedangkan mobil sport utility vehicle bisa menampung hingga 100 kilogram.
Cermati bentuk roof box
Satu hal yang patut diingat adalah, pemasangan roof rack dan roof box yang tidak tepat sejatinya telah mengurangi aspek aerodinamis dari mobil Anda. Sebab, keberadaan perkakas itu akan menahan terpaan angina ketika mobil Anda melaju. Beban yang harus diangkut mobil juga semakin berat, akibatnya konsumsi bahan bakar juga makin boros.
Lantaran itulah, sebelum memilih roof box, pastikan bahwa piranti itu memiliki bentuk yang aerodinamis atau streamline. “Dengan bentuk depan lancip atau agak runcing, maka angin tidak terhalang tetapi bisa diterobos, ini sangat membantu mengurangi beban yang harus disangga mobil. Dan yang terpenting konsumsi bahan bakar juga lebih irit,” imbuh Andreas.
Jangan lupakan kemudahan bongkar pasang
Setelah semua prosesi seperti diatas sudah Anda lakukan, jangan buru-buru minta petugas di bengkel langsung memasangnya, karena ada satu hal lagi yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu kemudahan untuk memasang dan sekaligus membongkarnya kembali. Selain memudahkan saat Anda ingin berganti suasana juga di saat Anda ingin membersihkan atap mobil, saat dipoles misalnya.
Terlebih bila Anda sudah merasa bosan dengan mobil tersebut dan ingin menjualnya. Sebab tidak semua calon pembeli menyukai mobil yang akan dibelinya menggunakan roof rack dan roof box. Sementara, dengan membongkar perkakas tersebut Anda juga bisa memasangnya di mobil baru yang Anda beli. Jadi gampang toh?Sumber www.tempo.com